Usaha kecil menengah (UKM) telah lama mengandalkan managed service providers (MSP) untuk menangani keamanan TI mereka. Namun, menurut Laporan Tren TI UKM JumpCloud 2025 terbaru, 44% UKM (naik dari 39% hanya enam bulan lalu) kini mempertanyakan apakah MSP mereka benar-benar menjaga keamanan mereka.
Jadi, apa yang melatarbelakangi naiknya keraguan tersebut? Mulai dari hambatan keamanan hingga teknologi yang ketinggalan zaman, bisnis punya banyak alasan untuk merasa tidak nyaman. Mari selami perjuangan keamanan siber utama yang dihadapi MSP pada tahun 2025—dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja mereka.
Ancaman siber yang terus meningkat
Photo Credit: Freepik
Dunia teknologi berkembang dengan sangat cepat, dan UKM merasakan dampaknya. Ancaman siber yang dinilai paling berbahaya di antaranya:
- Kerentanan software;
- Serangan jaringan;
- Jaringan yang tidak aman;
- Ransomware; dan
- TI bayangan (alias karyawan yang menggunakan aplikasi & perangkat tidak sah).
Dengan meningkatnya ancaman siber, hampir setengah dari UKM kini menyisihkan 10-25% dari anggaran mereka untuk keamanan siber—dan 75% memperkirakan pengeluaran ini akan meningkat selama tahun depan. Namun, itu juga berarti mereka akan lebih cermat mengawasi MSP mereka daripada sebelumnya.
Baca juga: AI bagi MSP: Kesempatan atau Hambatan?
Mengapa UKM kehilangan kepercayaan terhadap UKM?
MSP mengalami perjalanan keamanan yang sulit selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, 46,2% UKM tidak sepenuhnya memercayai MSP terkait keamanan mereka. Angka tersebut melonjak menjadi 50% sebelum turun menjadi 39% pada akhir tahun 2024—dan naik lagi menjadi 44% pada tahun 2025. Apa alasannya?
- MSP tidak mengikuti perkembangan teknologi keamanan terkini;
- Langkah-langkah keamanan mengganggu pengalaman pengguna;
- Terlalu banyak penawaran layanan yang tidak perlu;
- Ketidakcocokan dengan tumpukan teknologi yang ada; dan
- Pengalaman buruk sebelumnya dengan MSP.
Baca juga: Mengenal JumpCloud Device Monitoring & Alerting
Bagaimana MSP dapat meningkatkan keamanan sibernya?
Kabar baiknya, UKM masih mencari MSP untuk keahlian keamanan. 72% bisnis kini memiliki pakar keamanan siber internal, sementara 17% mengandalkan MSP mereka untuk dukungan keamanan. Namun, hanya memiliki tim keamanan saja tidak cukup—MSP perlu bekerja lebih keras dengan:
- Menawarkan paket keamanan yang fleksibel dan dapat diskalakan
Setiap UKM berbeda, jadi satu solusi untuk semua tidak akan berhasil. MSP harus menyesuaikan layanan mereka agar sesuai dengan kebutuhan setiap klien sekaligus menunjukkan return on investment (ROI) yang sebenarnya.
- Prioritaskan pengalaman pengguna
Keamanan tidak boleh memperlambat pengguna. MSP harus menyediakan langkah-langkah keamanan yang lancar dan efisien serta menawarkan pelatihan untuk membantu staf menyesuaikan diri dengan protokol baru dengan lancar.
Photo Credit: Freepik
- Menyediakan pelatihan keamanan siber
MSP dapat menugaskan spesialis keamanan untuk klien dan menawarkan pelatihan kesadaran keamanan siber. Ada baiknya juga jika MSP menjaga ketajaman tim mereka dengan sertifikasi tingkat lanjut seperti CISSP, CISA, dan Security+.
Baca juga: Tentang PCI DSS 4.01 2025 dan Apa Saja yang Harus Diketahui MSP?
Ancaman siber tidak akan hilang begitu saja, UKM membutuhkan MSP yang dapat mereka percaya sebagai solusinya. Dengan solusi seperti JumpCloud, MSP Anda dapat muncul sebagai pemimpin industri, yang siap menangani kompleksitas AI secara langsung. Platform direktori berbasis cloud ini telah tersedia di EIKON Technology. Daftar sekarang juga di sini, gratis!