Pernahkah Anda bertanya-tanya berapa biaya untuk menjalankan klaster Google Kubernetes Engine (GKE) tertentu? Apakah konfigurasi dan fitur yang Anda pilih akan memengaruhi total tagihan? Adakah potensi penskalaan otomatis pada tagihan GKE Anda?
Saat Anda baru mulai menggunakan GKE, pasti pernah coba memperkirakan hal-hal tersebut sendiri. Namun pada akhirnya, semua itu sering kali menjadi teka-teki yang tak terjawab. Terlebih jika Anda tidak memiliki banyak titik referensi dari infrastruktur yang ada.
Baru-baru ini Google Cloud meluncurkan fitur Cost Estimator untuk GKE dalam format pratinjau (preview). Fitur baru ini telah terintegrasi langsung dengan Google Cloud Console sehingga lebih mudah untuk dijalankan. Lalu, bagaimana cara kerjanya sendiri?
Mengenal GKE Cost Estimator
Photo Credit: Google Cloud Blog
Ada banyak sekali fitur yang tersedia di Google Kubernetes Engine (GKE). Cost Estimator ini menjadi fitur pendatang baru yang siap membantu Anda untuk memahami sekaligus mengoptimalkan lingkungan GKE. Misalnya, mengetahui perkiraan biaya agar dapat melakukan penyesuaian beban kerja GKE. Bisa juga memanfaatkan fitur Autopilot untuk membayar sumber daya untuk Pod yang sudah Anda jadwalkan sehingga tidak perlu mengelola biaya node.
Fitur Cost Estimator didesain untuk mendukung misi Google Cloud sebagai layanan cloud yang paling hemat biaya sekaligus memiliki performa terbaik. Sejalan dengan misi tersebut, tentunya harus ada transparansi mengenai biaya yang dibebankan kepada pelanggan. Dengan begitu, pelanggan pun lebih nyaman saat menggunakan berbagai fitur dan layanan di dalamnya.
Baca juga: Penerapan Keamanan Zero Trust pada Workload dengan GKE, Traffic Director, Dan CA Service
Cara kerja GKE Cost Estimator
Fitur Cost Estimator dari GKE ini sebenarnya merupakan bagian dari alur pembuatan klaster GKE. Di dalamnya Anda bisa menemukan sejumlah variabel yang dapat memengaruhi biaya pengoperasian komputasi Anda.
Selain itu, fitur ini juga memungkinkan Anda untuk bisa melihat rincian biaya pengelolaan, kumpulan node individual, hingga lisensi. Anda juga dapat menggunakannya untuk mempelajari cara mengaktifkan mekanisme penskalaan otomatis yang akan memengaruhi perkiraan pengeluaran biaya, dengan mengubah ukuran estimasi klaster rata-rata.
Photo Credit: Google Cloud Blog
Kelemahan GKE Cost Estimator
Sayangnya, Fitur Cost Estimator dari GKE ini tidak memiliki visibilitas ke seluruh lingkungan komputasi Anda (misalnya, jaringan, logging atau jenis diskon tertentu). Meski begitu, Anda bisa tetap mendapatkan perkiraan keseluruhan dengan tingkat akurasi tinggi. Dengan begitu, Anda pun bisa lebih memahami struktur biaya komputasi GKE.
Anda juga bisa menggabungkan fitur ini dengan fitur lain dari GKE seperti Proactive Estimator for Cluster Autoscaler atau Node Auto-provisioning. Kombinasi ini akan menghasilkan perkiraan biaya yang lebih presisi dan jauh lebih mudah dibanding penghitungan manual. Cukup masukkan konfigurasi yang Anda inginkan. Setelah itu, gunakan bilah geser yang disediakan untuk memilih perkiraan nilai rata-rata yang mewakili klaster Anda. Tanpa menunggu lama, sistem pun akan langsung menampilkan perkiraan biaya.
Baca juga: Perkuat Perlindungan VM GCE Anda dengan Kunci Keamanan Baru FIDO
Google Kubernetes Engine atau GKE merupakan platform unggulan yang dimiliki oleh Google Cloud. Dengan berbagai fitur dan layanan di dalamnya, Anda dapat melakukan otomatisasi peluncuran software lebih cepat.
Terlebih, GKE juga terintegrasi dengan platform lain yang masih ada dalam ekosistem Google Cloud sehingga memudahkan Anda untuk bekerja secara efisien. Untuk menggunakan GKE, Anda bisa mulai dengan berlangganan solusi komputasi awan Google Cloud.
Dapatkan solusi Google Cloud yang telah disesuaikan dengan penggunaan skala besar hanya di EIKON Technology. Kami merupakan authorized reseller resmi yang dipilih langsung oleh Google untuk melakukan distribusi di Indonesia. Untuk mulai berlangganan, hubungi kami di sini.