Google Cloud baru saja mengumumkan ketersediaan publik Firestore Multiple Databases, yang memungkinkan Anda mengelola beberapa database Firestore dalam satu proyek. Apa kegunaannya? Mari simak ulasannya berikut ini.
Tentang Firestore Multiple Database
Firestore Multiple Databases memungkinkan Anda mengelola beberapa database Firestore dalam satu proyek Google Cloud. Ini akan meningkatkan pemisahan data, keamanan, pengelolaan sumber daya, dan pelacakan biaya. Terlebih, kini beberapa database telah didukung sepenuhnya di Google Cloud, Terraform, dan seluruh SDK Firestore.
Tiap database Firestore beroperasi dengan isolasi independen, memastikan pemisahan data dan performa yang kuat. Misalnya, hotspotting beban traffic pada satu database tidak akan berdampak negatif terhadap kinerja database lain dalam proyek tersebut.
Mulai membuat database Firestore
Berikut cara membuat database Firestore baru:
Masuk ke Firestore service.
Klik tombol “CREATE DATABASE”.
Pilih id database, yang berfungsi sebagai pengidentifikasi database Anda.
Pilih pengaturan konfigurasi database yang diinginkan (Database Mode, Location, konfigurasi Security Rules).
Baca juga: Cara Memantau Cloud SQL dengan Audit Database SQL Server
Konfigurasi keamanan
Photo Credit: Google Cloud Blog
Firestore memungkinkan pengguna menerapkan konfigurasi keamanan terperinci pada database individual melalui IAM. Jadi, Anda dapat menerapkan kebijakan keamanan yang berbeda ke database yang berbeda, sehingga pengontrolan akan lebih terperinci. Misalnya, Anda dapat memberi akses ke database A kepada grup pengguna tertentu saja.
Untuk menetapkan aturan pada database tertentu, dalam conditions editor tool, lakukan langkah-langkah berikut:
Pilih “firestore.googleapis.com” sebagai resource.type
Tentukan nama database resource sebagai resource.name, dengan mengikuti format “projects/<project-id>/databases/<database-id>”.
Cara melihat penggunaan database
Photo Credit: Google Cloud Blog
Firestore menawarkan data penggunaan dan penagihan yang terperinci, per database. Untuk mengaksesnya, Anda bisa menggunakan BigQuery. Sebagai contoh, kueri di atas menunjukkan cara mengambil data penggunaan pada 18 Oktober 2023, yang dikelompokkan berdasarkan ID database Firestore individual.
Baca juga: Cara Merencanakan Jaringan IPv6 dengan Google Cloud
Menghapus database
Jika sudah tidak membutuhkan database Firestore, Anda dapat dengan mudah menghapusnya langsung dari konsol dengan mengikuti petunjuk berikut:
Photo Credit: Google Cloud Blog
Jika Anda baru menggunakan Firestore, sebaiknya mulai dengan database baru dengan nama `(default)`. Database tersebut akan mendapat dukungan gratis, sehingga Anda dapat menjelajahi fungsionalitas Firestore tanpa mengeluarkan biaya. Selain itu, dukungan runtime App Engine lama pun terbatas pada default database.
Baca juga: Tips Percepat Migrasi Data dengan Database Migration Program
Selalu aktifkan perlindungan penghapusan untuk database penting. Perlindungan ini mencegah penghapusan yang tidak disengaja dan membantu memastikan integritas data.
Pilih nama dan lokasi sumber daya database dengan hati-hati selama pembuatan, karena keduanya tidak dapat diubah setelah pembuatan. Namun, Anda dapat menghapus database yang ada dan membuat database baru dengan nama sumber daya yang sama, namun di lokasi berbeda. Ini memungkinkan Anda menyesuaikan lokasi tetapi tetap mempertahankan nama sumber daya asli.
Nikmati sekarang juga kemudahan mengelola beberapa database sekaligus dengan Firestore Multiple Database yang kini telah tersedia untuk publik. Dapatkan dengan berlangganan Google Cloud melalui EIKON Technology. Kami menyediakan solusi resmi bergaransi untuk Anda. Informasi lebih lanjut, silakan klik di sini!