Kiat agar Aplikasi Berbasis Kecerdasan Buatan Tidak Hanya Sekadar Menjadi Model

Seiring dengan meluasnya pemanfaatan kecerdasan buatan atau AI, perusahaan mulai mempertimbangkannya sebagai solusi atas tantangan bisnis mereka. Dengan penerapan yang tepat, AI memang bisa menjadi solusi. Namun, penerapan AI memerlukan lebih dari sekadar model.

Artikel kali ini akan membahas tentang bagaimana penerapan kecerdasan buatan yang tepat, mulai dari ide, identifikasi kasus penggunaan, hingga pembuatan prototipe model AI yang sukses.

Memulai dengan tepat

Photo Credit: Google Cloud Blog

Secara ringkas, berikut komponen utama dalam merancang produk berbasis AI end-to-end:

  1. Tentukan strategi yang berfokus pada pengguna.

  2. Pahami kebutuhan pengguna agar dapat merancang produk yang tepat untuk mereka.

  3. Rencanakan design sprint yang fokus pada Customer User Journey, user experience (UX), dan desain.

  4. Definisikan kasus penggunaan yang dapat dipecahkan dengan AI dari design sprint tersebut.

  5. Rancang prototipe software yang menunjukkan representasi visual user interface (UI).

  6. Rancang kembali prototipe model AI yang disesuaikan dengan kasus penggunaan, tunjukkan dengan rinci proses model menyelesaikan kasus tersebut.

  7. Integrasikan prototipe model AI dengan kasus penggunaan dan desain UX sebagai solusi berbasis AI.

Baca juga: Tingkatkan Interoperabilitas Google Chat Ddan Platform Perpesanan Lain

Lalu, tim seperti apa yang dibutuhkan?

Photo Credit: Google Cloud Blog

Secara garis besar, tim yang ideal untuk merancang solusi berbasis kecerdasan buatan terdiri dari desainer UX, manajer program, insinyur teknis, dan konsultan AI. Komposisi ini akan memudahkan Anda dalam proses pengembangan dan memberi keuntungan berupa:

  • Keahlian bisnis: Hadirnya manajer program akan menawarkan panduan operasional dan keuangan yang strategis. Mereka juga dapat membantu memastikan kebutuhan bisnis terpenuhi.

Baca juga: Manfaat Penggunaan Chatbot AI untuk E-Commerce

  • UX yang ditingkatkan: Desainer UX ahli dalam memahami kebutuhan dan perilaku pengguna, memastikan bahwa aplikasi tersebut intuitif, ramah pengguna, dan mudah digunakan.

  • Manajemen proyek yang efektif: Manajer program dapat membantu Anda menyiapkan struktur dan menjadi pengawas selama proses pengembangan agar tetap mengikuti jadwal serta bujet.

  • Keahlian teknis: Insinyur memiliki keterampilan dan pengetahuan teknis untuk menerjemahkan konsep desain ke dalam program atau aplikasi yang fungsional.

Baca juga: Membandingkan ManageEngine Dan Kaseya Sebagai Platform Mobile Device Management, Mana yang Lebih Baik?

Membangun aplikasi solusi bisnis berbasis kecerdasan buatan atau AI adalah suatu proses yang kompleks, namun hasilnya sangat bermanfaat bagi bisnis. Google dapat membantu Anda memulai merancang strategi pengembangan aplikasi dan tren terkini terkait AI. Dengan mengikuti kiat yang sudah disebutkan dalam artikel ini, Anda dapat meningkatkan

Jangan lupa juga untuk menggunakan solusi komputasi awan Google Cloud untuk memudahkan seluruh proses perancangan aplikasi berbasis kecerdasan buatan. Dapatkan sekarang juga melalui EIKON Technology, hubungi kami di sini

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments