Di tahun 2017 lalu, Google mengumumkan transisi untuk tool penyusunan website mereka, Google Sites. Transisi tersebut mulai dijalankan tahun 2021 ini, tepatnya pada bulan Mei 2021. Secara bertahap, versi lama Google Sites yang disebut Classic, bermigrasi menjadi New Google Sites. Apa saja yang harus diperhatikan sebelum melakukan transisi tersebut?
Timeline transisi
Photo Credit: Chrome Web Store
Seperti yang telah disebutkan, transisi Sites dari versi Classic ke New dijalankan secara bertahap. Sebab, ada banyak sekali elemen yang harus diubah dalam Sites dan migrasi secara langsung hanya akan membuat versi baru tidak berjalan mulus.
Perubahan ini tepatnya dimulai pada bulan Mei 2021 dan berakhir di tahun 2022. Berikut timeline lengkap transisi Google Sites:
- 15 Mei 2021 – Pembuatan akun baru pada versi Classic dihentikan.
- 1 Juni 2022 (sebelumnya 1 Desember 2021) – Fitur edit untuk tiap situs versi Classic dihilangkan.
- 1 Juli 2022 (sebelumnya 1 Januari 2022) – Situs yang dibuat dengan versi Classic tidak akan dapat ditampilkan, kecuali sudah dikonversi ke versi New. Sebab, pada tanggal tersebut versi Classic akan dinonaktifkan permanen.
Hal lain yang perlu diperhatikan
Namun perlu diingat, dalam masa transisi ini, conversion tool yang tersedia di Classic Sites Manager akan terus diperbaharui secara berkala. Sebab, Google sedang menyempurnakan fidelitas konversi untuk setelan situs. Update mengenai conversion tool dapat dicek melalui halaman Google Workspace Known Issues.
Google sendiri sebenarnya menyediakan transisi Sites otomatis menjelang bulan Juli 2022. Anda cukup mengikuti langkah-langkah berikut:
- Download situs Anda dan kemudian arsipkan menggunakan fitur Archive untuk menyimpannya dalam Google Drive.
- Kemudian pada New Sites, tambah draft baru. Draft tersebut bisa Anda edit terlebih dulu atau langsung dimuat .
- Jika semua situs dalam versi Classic sudah tersimpan dan dipindahkan pada versi New, Anda bisa langsung menghapusnya.
- Meski proses transisi otomatis ini cukup aman, ada baiknya Anda tetap melakukan transisi jauh sebelum bulan Juli 2022 tiba guna menghindari risiko kehilangan data.
Pihak yang terpengaruh
Photo Credit: Piqsels
Transisi ini akan mempengaruhi pengguna layanan Sites, baik itu Administrators maupun end-users. Namun pengguna Google dengan akun pribadi tidak akan terdampak proses transisi sama sekali.
Oleh karenanya, Google terus mendorong pengguna Sites untuk mulai memindahkan sites mereka ke versi New. Guna memudahkan pengguna, Google juga telah menyediakan fitur konversi yang tersedia di Classic Sites Manager.
Memulai proses transisi
Agar proses transisi lancar, Google telah memberikan panduan yang bisa diterapkan oleh Administrators maupun end-users, yaitu:
- Administrator
- Beritahukan end-users mengenai timeline transisi secara detail guna menghindari risiko kehilangan data.
- Manfaatkan Classic Sites Manager untuk membantu end-users menjalankan proses transisi sites mereka.
- Google Workspace end-users
Selain mengikuti arahan dari Administrators, end-users juga bisa mendapatkan informasi tambahan mengenai transisi Sites melalui layanan Help Center. Agar proses transisi lancar dan tidak ada data yang hilang, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut:
- Buat arsip Sites di Classic Sites Manager sehingga Anda menggunakannya kembali nanti jika diperlukan.
- Pengaturan sharing pada Sites versi New akan berbeda dengan versi Classic. Untuk itu, selalu periksa pengaturan sharing Anda setelah konversi melalui langkah-langkah di bawah ini:
- Pastikan audiens yang menjadi target sharing memang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Anda sebelum menerbitkan sites.
- Jangan lupa untuk mengelola pengaturan kolaborator. Pastikan pengaturan sharing bagi kolaborator sesuai dengan kebutuhan.
Baca juga: 7 Langkah Cara Membuat Website Menggunakan Google Sites
Jika pengaturan sharing Sites pada domain Anda berbeda dengan pengaturan sharing Drive, pastikan untuk melakukan konfirmasi terlebih dulu bahwa akses telah disetel dengan benar untuk semua pengguna di luar domain.
Ketersediaan layanan transisi
Seluruh layanan transisi Google Sites ini tersedia untuk pengguna Google Workspace Business Standard, juga termasuk pengguna G Suite Basic serta G Suite Business Starter. Perlu diingat juga, untuk saat ini, transisi Google Sites belum tersedia untuk pengguna Google Workspace, Google Workspace Essentials, Business Plus, Enterprise Essentials, Enterprise Standard, Enterprise Plus, Education Fundamentals, Education Plus, Frontline, Nonprofits, serta Business.
Photo Credit: Max Pixel
Agar proses transisi Anda berjalan lancar, pastikan untuk terus mengikuti timeline dan panduan yang telah disediakan Google. Bagi Anda end-users, lakukan komunikasi dengan pihak Administrators untuk menghindari risiko kehilangan data selama transisi.
Seperti yang telah disebutkan, layanan transisi Google Sites ini belum tersedia untuk pengguna akun pribadi Google. Untuk memudahkan proses transisi Anda, end-users yang terdaftar dengan akun pribadi, gunakan Google Workspace.
Dengan Workspace, Anda tidak hanya bisa mengelola Google Sites, tapi juga berbagai tools lain dari Google. Dapatkan hanya di EIKON Technology, Google Apps Partner untuk Indonesia. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut.