40% Email Phishing Kini Dihasilkan AI, Siapkah Keamanan Anda?

Dunia keamanan TI berubah dengan cepat. Jika tim masih dilatih untuk mengidentifikasi email phishing berdasarkan tata bahasa yang buruk atau salam yang generik, pelatihan itu harus dihentikan. Sebab, para pelaku kejahatan siber tidak lagi membuat kesalahan sepele tersebut.

Fakta yang sederhana dan menakutkan adalah: 40% dari semua email phishing yang menargetkan bisnis kini dihasilkan oleh Kecerdasan Buatan (AI). Angka yang mengejutkan ini berarti hampir separuh serangan yang masuk ke kotak masuk telah disesuaikan dengan sempurna, tata bahasanya tanpa cela, dan dirancang agar terlihat persis seperti komunikasi resmi. Ini adalah era baru ancaman siber yang menuntut strategi pertahanan baru.

Keuntungan AI bagi penyerang

Photo Credit: Pexels

AI telah menghilangkan hambatan bagi para pelaku kejahatan siber. Penyerang tidak lagi perlu merekrut penulis terampil; mereka hanya perlu menggunakan Large Language Model (LLM) untuk mengeksekusi kampanye yang masif dan sangat personal secara instan.

Pergeseran ini menciptakan ancaman ganda:

  • Skala dan kecepatan masif: AI menghemat biaya kampanye hingga 95% bagi para spammer, mendorong volume serangan secara eksponensial.
  • Personalisasi canggih: AI menganalisis data publik dari LinkedIn, situs web perusahaan, dan media sosial untuk menyusun pesan yang dengan sempurna meniru rekan kerja, manajemen, atau vendor tepercaya. Serangan tersebut bukan lagi berupa permintaan faktur umum, tapi juga permintaan mendesak yang waktunya tepat dari orang yang dikenal.

Hasilnya adalah gelombang phishing, vishing (suara), dan smishing (teks) yang berkali-kali lipat lebih berbahaya.

Baca juga: Mengenal JumpCloud Device Monitoring & Alerting

Dua pilar pertahanan AI

Photo Credit: Pexels

Melawan ancaman yang ditingkatkan AI membutuhkan pendekatan berlapis, yaitu meningkatkan pertahanan manusia dan teknologi secara simultan.

Melatih karyawan untuk mengenali tautan berbahaya tidak lagi cukup; mereka perlu dilatih untuk mempertanyakan konteks dan legitimasi permintaan. Fokus harus bergeser dari memeriksa kualitas email menjadi memeriksa keabsahan permintaan. Hal ini melibatkan simulasi phishing yang berevolusi untuk menguji karyawan dengan peniruan AI yang canggih terhadap kepemimpinan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu System Management JumpCloud

Ketika email yang dihasilkan AI yang canggih berhasil lolos, stack teknologi harus menjadi jaring pengaman. Tiga solusi yang harus ada adalah: Multi-Factor Authentication (MFA)—kontrol teknis tunggal yang paling efektif, Advanced Threat Protection (ATP) & SEG—untuk menyaring solusi yang menggunakan AI/ML untuk mencari perilaku dan niat berbahaya, serta DNS Filtering—lapisan penting yang mencegah pengguna mencapai situs curang yang diketahui.

Baca juga: Cara Mengintegrasikan Active Directory dengan JumpCloud

Menghentikan AI yang membangun serangan yang lebih baik daripada pertahanan adalah prioritas. Untuk mulai mengamankan stack teknologi dan mengimplementasikan MFA sebagai jaring pengaman utama, pertimbangkan solusi manajemen identitas terpadu seperti JumpCloud. Dapatkan lisensi JumpCloud yang aman melalui EIKON Technology, mitra tepercaya yang membantu Anda menghentikan serangan canggih sebelum terjadi. Daftar sekarang juga di sini, gratis!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments