Tips Membangun Tim Kerja – Tidak dapat ditampik bahwa perubahan-perubahan terhadap cara kerja selalu diperbaharui untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik. Ide-ide segar bermunculan memberikan nilai tambah pada efektifitas kinerja karyawan.
Hal ini sangat berkaitan dengan banyaknya konflik yang terjadi baik antar karyawan dan manajemen.
Konflik ini bisa timbul karena sinergi yang lemah di antara karyawan sehingga produktivitas kerja pun menurun. Maka, manajemen perlu selalu memperbaharui dan menemukan cara kerja terbaik. Banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya yaitu dengan membentuk tim kerja atau teamwork.
Sebelum membahas mengenai teamwork atau yang akan kita sebut pada artikel ini tim kerja, maka saya perlu menjelaskan perbedaan antara tim kerja dan kelompok kerja.
Kelompok kerja adalah perkumpulan dua atau lebih orang yang berinteraksi untuk berbagi informasi dan membantu akan pembuatan keputusan di wilayah tanggung jawab masing-masing.
Sedangkan, tim kerja tidak hanya sekedar berbagi informasi, namun juga terlibatnya koordinasi antar anggota tim dengan sebuah sinergi positif. Jika sifat kelompok kerja pertanggungjawabannya adalah kepada individu dengan ketrampilan kerja yang bervariasi.
Maka, tim kerja memiliki dua tanggung jawab, individual dan mutual dengan ketrampilan yang saling melengkapi antar anggota.
Lalau bagaimana cara membangun tim kerja yang solid dan efektif?
1. Tetapkan tujuan tim
Menetapkan tujuan dari dibentuknya sebuah tim kerja akan membantu tim Anda selalu berada di jalur yang tepat untuk melakukan upaya-upaya meraih kesuksesan. Komunikasikan tujuan dan harapan apa yang ingin Anda capai kepada tim kerja. Sehingga, mereka memahami apa yang Anda inginkan sebagai seorang pemimpin tim.
Tim efektif adalah tim yang masing-masing anggotanya mempunya visi dan misi yang selaras sehingga dapat bersinergi dalam mencapai tujuan awal.
2. Kepemimpinan
Bagian yang tak kalah penting dari sebuah tim kerja adalah pemimpin yang tegas dan bijaksana. Pemimpin disini berkewajiban untuk memastikan para anggota tim berkontribusi dengan menerapkan ketrampilan-ketrampilan yang mereka miliki sesuai dengan beban kerja masing-masing.
Dalam beberapa kasus, terkadang pemimpin tidak mutlak diperlukan. Bahkan tim yang dapat mengelola diri sendiri tanpa intervensi manajer atau pemimpin memberikan hasil yang jauh lebih baik. Ini dikarenakan, biasanya pemimpin terlalu banyak memberikan tugas kepada tim tersebut.
Namun, pada kasus yang lain pemimpin yang dipercaya oleh anggota tim akan memberikan stimulasi positif bagi hasil kinerja tim daripada tim tanpa leader.
Oleh karena itu, perlunya pemimpin membentuk kepercayaan pada anggota tim serta menularkan suasana positif yang dimilikinya melalui kejujuran dan transparansi. Sehingga, tim masih dapat berjalan efektif meskipun saat pemimpin berada di tempat kerja maupun tidak.
3. Rancangan Pekerjaan
Buatlah rancangan pekerjaan atau misi apa saja yang harus dilakukan oleh setiap anggota tim kerja untuk mencapai visi tim. Desain pekerjaan dapat berupa rincian tugas dan pembagiannya, memberikan skala prioritas, serta timeline.
4. Kolaborasi
Tim tanpa kolaborasi mungkin bisa dikatakan nothing. Bagaimana Anda menginginkan sebuah tim solid dan efektif tanpa ada kerjasama?
Kolaborasi memungkinkan sharing skills antara anggota tim dengan memberikan kontribusi yang berbeda-beda dari setiap anggota tim pada pekerjaan. Sehingga, setiap anggota tim saling melengkapi dalam menyelesaikan misi. Bekerjasama memungkinkan pekerjaan selsesai dengan efektif, tepat waktu daripada bekerja secara individu.
Untuk membentuk kolaborasi yang baik sangat berkaitan erat dengan faktor-faktor lain yang saya sebutkan pada artikel ini. Yaitu anggota tim mengerti tanggung jawab masing-masing, pemimpin yang selalu men-support dan memberikan feedback, serta hubungan antar anggota tim berjalan baik.
Maka, secara tidak langsung kolaborasi antar anggota tim akan tercipta.
Membangun hubungan kepada anggota tim.
Untuk membangun sebuah hubungan, maka pertama kali Anda harus mengetahui karakteristik mereka. Apa saja keahlian, ketrampilan, kelemahan serta hal apa yang membuat mereka termotivasi.
Hal ini membantu Anda untuk mengerti apa kebutuhan mereka. Anda akan lebih mudah merancang dan memetakan pekerjaan anggota tim.
Alih-alih memberikan seabrek tugas kepada tim, berikanlah suatu proyek yang memacu mereka untuk memunculkan solusi atas masalah mereka sendiri. Jika diperlukan tawarkanlah bantuan dan bertindaklah sebagai mediator.
Membangun hubungan antar karyawan
Berikan kebebasan kepada para anggota tim untuk bekerja sama dengan teknik mereka sendiri. Komunikasi yang terjalin di antara anggota tim akan lebih membuka pikiran mereka bagaimana rekan satu tim mereka bekerja serta karakteristiknya.
Tugas Anda adalah memeriksa kerjasama tersebut dan pikirkanlah strategi untuk meningkatkan komunikasi, kepercayaan, serta kerjasama. Degan begitu produktivitas tim Anda akan meningkat.
5. KOMITMEN
Komitmen bila Anda telusuri terbagi menjadi tiga yaitu komitmen afektif, normatif dan continuance.
Beberapa orang berkomitmen dengan beberapa alasan di atas. Lalu yang menjadi kunci adalah bagaimana Anda dapat menghadirkan komitmen tersebut pada sebuah tim yang Anda pimpin. Anda dapat memancing terbentuknya komitmen tersebut dengan keterlibatan kerja, keuntungan-keuntungan apa yang anggota tim dapatkan jika dapat mencapai visi tim, membentuk hubungan yang baik antar anggota.
Pastikan Anda mengkomunikasikan ekspektasi Anda kepada tim dan mereka sependapat dengan Anda.
6. PENGHARGAAN
Berikanlah penghargaan atas usaha keras, ide, dan kreativitas tim yang telah dituangkan pada pekerjaan. Meskipun terkadang anggota tim tidak meminta, namun pujian tulus dari atasan atau pimpinan secara emosional akan memberikan semangat dan dorongan untuk lebih berkembang.
Insentif berupa uang mungkin juga diperlukan. Motivasi berupa reward atas kinerja bisa menjadi salah satu yang sepertinya sepele namun berdampak besar untuk membangun tim kerja ( team building ) yang lebih solid dan efektif.
Penting juga memberikan dua reward baik penghargaan untuk tim maupun individu.
7. PENGENDALIAN
Rapat bisa menjadi alternatif pemimpin untuk mengendalikan apakah tim sudah melakukan pekerjaannya selaras dengan visi. Anda juga dapat menanyakan seberapa jauh progress yang telah dihasilkan. Apakah ada kendala dan hambatan saat menjalankan setiap tugas? Apakah ada konflik yang perlu diselesaikan dan dimusyawarahkan?
Kontrol sangat penting dilakukan mengingat terkadang tim mungkin akan kehilangan arah saat mengerjakan tugas yang bagi mereka terlalu kompleks. Menyatukan, menyadarkan dan mengembalikan mereka ke misi yang seharusnya. Pengendalian membantu kita untuk memastikan bahwa para anggota tim melaksanakan tanggung jawabnya dengan benar.
8. FASILITAS YANG MEMADAI
Membangun sebuah tim atau team building berarti Anda menyetujui bahwa setiap usaha yang dilakukan tim akan didukung oleh manajemen. Manajemen harus memastikan terpenuhinya kebutuhan akan fasilitas-fasilitas seperti alat, perlengkapan, termasuk dana. Bila dukungan akan fasilitas tersebut terkendala, maka hal itu akan menghambat kinerja tim.
9. Tim Virtual
Tidak ada salahnya membangun tim virtual jika memang dibutuhkan. Yang dimaksud tim virtual disini adalah tim yang dibangun sebagai solusi hubungan jarak jauh melalui komunikasi online.
Banyak perusahaan di Eropa dan multinasional menerapkan tim virtual. Sudah barang tentu alasannya adalah keterbatasan tempat dan waktu. Perusahaan multinasional dengan cabang di berbagai negara mengalami masalah kurangnya kolaborasi, kordinasi, dan komunikasi pada satu waktu dan tempat yang sama.
Apakah tim virtual dapat dibangun dengan efektif dan berhasil? Tentu saja.
Walaupun kelemahan tim virtual mungkin akan membatasi terbentuknya hubungan yang lebih dekat antar karyawan.
Beberapa kelebihan tim virtual yaitu pertama penghematan waktu dan biaya, dimana para manajer tidak perlu berpindah dari satu kota ke kota lain, atau dari negara satu ke negara lain hanya untuk melakukan meeting membahas proyek tertentu. Kendala-kendala kecil hingga kompleks langsung dapat ditemukan solusinya dengan cepat tanpa hambatan waktu dan tempat.
Kedua, tim virtual akan fokus pada memaksimalkan pekerjaan mereka dibandingkan mengurusi masalah karakteristik individu anggota tim lainnya.
Ketiga, tim virtual mungkin akan menjadi lebih memberikan banyak ide, kreativitas, serta pemecahan masalah yang beragam. Dimana misalnya budaya kerja antar negara atau kota yang berbeda sehingga ide-ide yang muncul juga akan beragam.
Tentunya yang harus diperhatikan dari tim virtual yaitu bagaimana Anda mengatur waktu Anda dengan tim Anda. Semisal perbedaan waktu di berbagai negara, sehingga Anda harus mencocokkan waktu dengan negara lain saat melakukan pertemuan dengan video conference. Serta menyelesaikan konflik yang mungkin terjadi akibat perbedaan budaya.
10. Gunakanlah Aplikasi Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja
Perusahan-perusahaan multinasional yang menerapkan tim virtual pastilah memerlukan dukungan aplikasi atau software yang memungkinkan mereka berkomunikasi dari jarak jauh dengan cepat, efektif, dan efisien.
Umumnya mereka menggunakan video conference, email, aplikasi kolaborasi seperti dokumen, sheets, dan slide. Namun, tidak perlu khawatir bila perusahaan Anda mencari software apa yang menyediakan kesuluruhan paket tersebut.
Google memberikan solusi yang terbaik bagi perusahaan multinasional untuk meningkatkan produktivitas kerja. Dengan cara kerja baru tim virtual tidak kesulitan mendapatkan akses untuk bertemu dimana saja, kapan saja, platform apa saja.
G Suite adalah paket aplikasi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja perusahaan Anda yang berisi email dengan nama domain perusahaan (kredibilitas perusahaan akan naik), dokumen, sheets, slide, serta hangout untuk kolaborasi secara real time.