Bulan September 2021 lalu, Google Cloud meluncurkan Supply Chain Twin, sebuah layanan yang memungkinkan perusahaan untuk menciptakan “digital twin”. Apa itu digital twin? Digital twin merupakan representasi virtual dari supply chain fisik yang ada di dunia nyata.
Pembuatan digital twin melalui Supply Chain Twin memanfaatkan pengaturan data dari sumber yang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai suppliers, inventories, dan informasi lain yang masih berhubungan. Bukan hanya itu, kombinasi layanan ini dengan modul Supply Chain Pulse, Anda bisa mendapatkan real-time dashboards, analytics lanjutan, notifikasi potensi gangguan, dan bahkan melakukan kolaborasi di Google Workspace.
Dirancang untuk memantau supply chain fisik
Photo Credit: Rawpixel
Dalam industri retail, supply chain atau rantai pasok sering menjadi penyebab masalah. Kebanyakan perusahaan memiliki visibilitas yang terbatas atas supply chain mereka. Dampaknya, perusahaan akan kesulitan saat harus menghadapi masalah seperti kehabisan stok ritel, inventaris manufaktur semakin usang, hingga gangguan yang berhubungan dengan cuaca.
Saat pandemi menyerang, situasi bahkan semakin parah. Dari situasi tersebut, Google menyadari bahwa perusahaan perlu pengetahuan yang lebih up-to-date, terutama yang berkaitan dengan operasional dan inventaris. Dengan begitu, visibilitas mereka terhadap supply chain pun akan meningkat. Supply Chain Twin memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan gambaran yang mendalam atas operasional mereka sehingga fungsi supply chain pun bisa lebih optimal.
Tipe data yang didukung Supply Chain Twin
Layanan terbaru dari Google Cloud ini memungkinkan perusahaan untuk menyertakan data dari berbagai sumber. Menariknya lagi, transfer data ini membutuhkan lebih sedikit waktu integrasi dibanding integrasi tradisional berbasis API.
Untuk tipe data yang didukung Supply Chain Twin antara lain:
- Dari sistem bisnis perusahaan: Memahami operasional lebih baik dengan melakukan integrasi beberapa informasi sekaligus seperti produk, lokasi, pesanan, serta inventaris dari Enterprise Resource Planning (ERP) atau sistem internal lainnya.
- Dari sistem supplier dan partner: Gambaran yang lebih holistik dari jaringan supplier dan partner usaha dengan melakukan integrasi beberapa jenis data seperti jumlah stok dan inventaris serta status transportasi bahan produksi.
- Dari sumber umum: Memahami supply chain dalam konteks yang lebih luas dengan menghubungkan data kontekstual dari sumber umum seperti cuaca, risiko, termasuk juga set data publik dari Google.
Kombinasi dengan Supply Chain Pulse
Photo Credit: Rawpixel
Seperti yang telah disebutkan, Twin juga bisa dikombinasikan dengan layanan baru Google Cloud lainnya yaitu Supply Chain Pulse. Kombinasi ini menghasilkan:
- Visibilitas real time serta analytic lanjutan: Menelusuri operational metrics dengan performance dashboard yang eksekutif, memudahkan Anda untuk mengecek status supply chain.
- Pengelolaan event berbasis peringatan: Mengatur peringatan pada perangkat mobile Anda yang dipicu oleh perubahan pada key metrics, tepatnya saat key metrics mencapai ambang batas yang telah ditentukan.
- Kolaborasi lintas tim: Menciptakan workflow bersama yang memungkinkan user untuk melakukan kolaborasi di Google Workspace untuk memecahkan masalah.
- Optimalisasi dan simulasi berbasis AI: Memicu algoritma berbasis AI untuk menyarankan respon yang tepat atas perubahan situasi, menandai masalah yang lebih kompleks, dan memperhitungkan dampak berdasarkan hipotesis awal.
Deployment Supply Chain Twin melalui partner Google Cloud
Bagi Anda yang bergerak di industri retail, manufaktur, jaringan layanan kesehatan atau industri lain yang masih berhubungan dengan logistic, bisa melakukan deployment Supply Chain Twin melalui ekosistem partner Google Cloud seperti Pluto7, TCS, dan Deloitte. Sistem ini akan membantu Anda untuk mengintegrasikan Twin dengan dataset dataset yang relevan ke dalam infrastruktur yang tersedia.
Sebagai tambahan, Anda juga bisa melakukan augmentasi data menggunakan data partner seperti Climate Engine atau Craft. Kombinasi ini akan menghasilkan dataset yang lebih lengkap karena berisi informasi mengenai kondisi geospasial, keberlanjutan (sustainability), serta manajemen risiko.
Baca juga: Model Deployment Google Cloud untuk Cloud Spanner
Tersedia juga integrasi dengan application partner seperti Automation Anywhere dan project44. Anda bisa menggunakannya untuk memahami siklus hidup produk, melacak pengiriman lintas operator, hingga memprediksi ETA (estimated time of arrival) atau perkiraan barang tiba.
Hingga saat ini, visibilitas yang terbatas akan supply chain atau rantai pasok masih menjadi masalah bagi kebanyakan perusahaan, terlebih bagi perusahaan yang berhubungan dengan logistik seperti retail. Apakah Anda salah satunya? Maka tidak ada salahnya untuk memanfaatkan teknologi sebagai solusi.
Dengan Google Cloud dan Supply Chain Twin yang ada di dalamnya, Anda bisa menciptakan “kembaran virtual” supply chain. Jadi, memonitor supply chain pun akan jauh lebih mudah untuk dilakukan. Buat perusahaan Anda semakin maju dengan memanfaatkan teknologi ini. EIKON Technology sebagai partner resmi Google menyediakan Cloud Service Solutions untuk Anda. Untuk konsultasi lebih lanjut dengan tim EIKON Technology, Anda cukup klik di sini.