Pesatnya perkembangan digital membuat industri manufaktur harus menghadapi banyak tantangan, mulai dari besarnya biaya operasional hingga meningkatnya ekspektasi pelanggan. Kabar baiknya, berbagai tantangan tersebut tidak mustahil untuk diatasi selama ada data bisnis.
Terlebih, kini umumnya perusahaan manufaktur telah menerapkan System Application and Product in Data Process (SAP) yang memang fokus pada pengolahan data. Namun, analisis data saja belumlah cukup untuk membangun industri manufaktur berbasis digital yang mampu meningkatkan produksi, meminimalisir masalah, dan jeli menemukan peluang.
Agar bisa menghasilkan data yang lebih mendalam, perusahaan manufaktur perlu menggabungkan data SAP dengan data dari machine learning (ML). Caranya adalah melalui integrasi antara aplikasi SAP perusahaan dengan kemampuan ML, artificial intelligence (AI), dan analitik data dari Google Cloud. Kombinasi SAP Google Cloud mendukung percepatan digitalisasi perusahaan manufaktur.
Migrasi ke sistem cloud dengan risiko minim
Photo Credit: Science in HD (Unsplash)
Bagi perusahaan manufaktur yang telah mengadaptasi SAP, Anda pasti paham betapa rumit prosesnya. Karenanya, wajar jika Anda merasa khawatir untuk melakukan integrasi SAP dengan Google Cloud. Bagaimana jika prosesnya lebih rumit dan memakan banyak waktu?
Tenang saja, layanan Google Cloud dirancang dengan proses yang sederhana dan dilengkapi sistem keamanan mumpuni. Jika ingin mempercepat proses integrasi, Anda bisa menggunakan template otomatis SAP Google Cloud yang telah disediakan dan mengonsolidasi data SAP dalam cloud.
Semua hal tersebut telah tergabung dalam Cloud Acceleration Program untuk para pengguna SAP. Menyediakan solusi migrasi bersifat pre-built, proses integrasi SAP Google Cloud pun bisa berjalan secara lebih efisien dan minim risiko.
Manajemen dan integrasi data secara lebih efisien
Photo Credit: Christino Morillo (Pexels)
Dengan menjalankan SAP pada Google Cloud, Anda dan tim di perusahaan manufaktur dapat memanfaatkan layanan penyimpanan data yang fleksibel tanpa harus mengeluarkan biaya untuk perawatan infrastrukturnya. Nantinya, Anda tak hanya bisa mendapatkan insight berdasarkan riwayat data, tapi juga dari data-data yang bersifat real-time.
Jika ingin mendapatkan hasil yang lebih optimal, gabungkan pula data-data tersebut dengan sinyal data dari perangkat Google Cloud, misalnya maps, shopping, dan weather. Dengan begini, perusahaan manufaktur dapat memperoleh insight mendalam atas berbagai faktor penting dalam proses bisnis, mulai dari perencanaan hingga kebutuhan konsumen.
Analitik data dilengkapi teknologi machine learning
Photo Credit: Brett Sayles (Pexels)
Dalam menyimpan dan mengolah data, Google juga memanfaatkan BigQuery, warehouse analisis data tanpa server yang dirancang dengan sistem scalable. Artinya, Anda bisa terus menyesuaikan pemakaian Google BigQuery sesuai kebutuhan sehingga membantu efisiensi biaya pengeluaran.
Google BigQuery mampu menganalisis data dalam jumlah besar dari berbagai sumber, termasuk sistem SAP Google Cloud, untuk menghasilkan insight yang mendalam. Bahkan Anda juga bisa mendapatkan prediksi tren dengan memanfaatkan Cloud AutoML yang dilengkapi dengan teknologi machine-learning.
Dengan prediksi tren, perusahaan manufaktur dapat mengambil keputusan yang tepat dan berdampak positif terhadap masa depan bisnis. Contohnya untuk membantu meningkatkan hasil produksi, mengurangi keterlambatan produksi, dan sebagainya.
Sudah saatnya industri manufaktur meningkatkan intensitas digitalisasi dalam pekerjaan sehari-hari. Menerapkan integrasi SAP Google Cloud merupakan solusi yang tepat. Sebagai langkah awal, pastikan Anda lebih dulu berlangganan Google Cloud melalui partner resmi produk Google seperti EIKON Technology.
Untuk mempermudah migrasi ke Google Cloud, Anda bisa berkonsultasi dengan tim EIKON Technology. Klik di sini untuk mempelajari lebih jauh tentang Google Cloud atau langsung saja hubungi EIKON Technology!