Mendapatkan Insights Baru untuk Mengelola Multicloud dengan Hybrid Cloud Logs

Hybrid dan multicloud cenderung menghasilkan log tanpa batas, seperti log aplikasi dan server, log yang terkait dengan layanan cloud, API, orchestrators, gateways, dan hal lain yang berjalan di lingkungan tersebut. Volume tinggi tersebut kemudian menyebabkan sistem logging menjadi lambat dan lebih sulit dikelola saat Anda memerlukannya untuk memecahkan masalah.

Saat ini, rangkaian operasi Google Cloud memainkan peran penting dalam modernisasi framework aplikasi apa pun. Selain itu, Google Cloud juga semakin sering digunakan untuk memastikan keandalan dan keamanan aplikasi, menyediakan pemantauan, pencatatan, dan peringatan.

Artikel kali ini akan membahas bagaimana hybrid cloud logs dari Google Cloud dapat membantu Anda untuk menemukan insights dan troubleshooting yang lebih baik. Mari pelajari bersama.

Meningkatkan kualitas operasi pelanggan

Untuk memudahkan Anda memahami bagaimana Google Cloud bekerja mengelola lingkungan hybrid dan multicloud, mari simak studi kasus mengenai dua pengalaman pelanggan berikut:

  • Pelanggan 1: sebuah perusahaan media besar yang bermasalah dengan pencatatan mereka yang terlalu lambat untuk bisa mendukung pemecahan masalah real-time.
  • Pelanggan 2: sebuah penyedia telekomunikasi besar yang merasa tidak mendapatkan insights berharga dari banyak terabyte log jaringan yang mereka serap tiap harinya. Insights tersebut tidak harus datang real-time.

Analisis studi kasus

Photo Credit: Rawpixel

Kedua pelanggan menggunakan produk open source yang dikelola sendiri dan populer untuk penyerapan, penyimpanan, dan pengambilan. Namun seiring dengan meningkatnya volume logs mereka, biaya infrastruktur dan biaya operasional untuk mendukung logs pun ikut meningkat. Keduanya juga berbagi karakteristik berikut:

  • Setup kedua perusahaan perlu penyimpanan SSD serta VMs besar sebagai saluran penyerapan, penyimpanan, dan pengambilan.
  • Kedua perusahaan menghadapi risiko karena ketergantungan pada pada satu resource untuk manajemen log mereka.
  • Keduanya memiliki antrean data pipeline yang menumpuk. Salah satunya bahkan tidak mendapatkan log di saat mereka membutuhkan, misalnya saat mengalami kegagalan aplikasi atau infrastruktur berdampak pada SLA (service level agreement) produk dan layanan mereka).

Baca juga: Cloud IDS Untuk Deteksi Ancaman Berbasis Jaringan Sekarang Tersedia Secara Umum

Solusi yang ditawarkan

Sebagai solusi, mereka perlu mengurangi biaya, mengurangi risiko kegagalan, dan menentukan volume log yang perlu mereka serap dan simpan untuk mendapatkan analytical insights. Dari situ terlihat pola yang berbeda hingga memunculkan dua opsi solusi berikut:

  • Pelanggan 1: Melakukan routing pada log sistem dan aplikasi dari layanan hybrid dan multicloud mereka ke Cloud Logging untuk pemecahan masalah real-time serta mengurangi biaya dan beban operasional.
  • Pelanggan 2: Melakukan routing pada log jaringan mereka langsung ke BigQuery. Dengan begitu, mereka dapat mengelola biaya dan madapatkan insights yang lebih baik.

Pola 1: Cloud Logging untuk manajemen resource dan troubleshooting

Pola ini cocok untuk perusahaan yang perlu memecahkan masalah berdasarkan real-time logs. Di sini, fokus utamanya terletak pada log dan metrik penting. Sedangkan log yang tidak diperlukan untuk pemecahan masalah real-time diambil sampelnya dan disaring sesuai kebutuhan.

Photo Credit: Google Cloud Blog

Pola di atas sesuai dengan Pelanggan 1 dalam studi kasus ini karena kasus penggunaan mereka difokuskan pada pemecahan masalah dan log jaringan terperinci hanya diperlukan untuk analitik. Keuntungan yang bisa didapat di antaranya:

  • Dikelola sepenuhnya, sehingga pelanggan dapat fokus pada pengembangan aplikasi.
  • Hemat biaya dengan kombinasi Cloud Logging dan BigQuery.
  • Memberikan dasar untuk operasi self-healin di masa depan dengan metrik berbasis log.

Pola 2: BigQuery untuk analisis log dalam skenario hybrid dan multicloud

Pola ini direkomendasikan untuk pelanggan yang perlu menjalankan model untuk deteksi anomali, pengenalan pola, dan tindakan lain yang terkait dengan log jaringan mereka. Di sini, BigQuery bisa menjadi solusi. Selain karena memiliki biaya rendah, BigQuery juga dilengkapi dengan AI dan ML bawaan serta skala global.

Photo Credit: Google Cloud Blog

Pola ini menyediakan beberapa keuntungan berikut:

  • Solusi hemat biaya untuk log jaringan volume tinggi.
  • Mesin analitik bawaan untuk log insights.
  • Penggunaan BigQuery API untuk menampilkan data ke dashboard dan menggunakan analytical insights.

Baca juga: Do’s Dan Don’ts Yang Harus Diketahui CSP Sebelum Menerapkan Cloud-Native

Rangkaian operasi Google Cloud sangat mudah untuk digunakan. Terlebih karena rangkaian ini mendukung berbagai kasus penggunaan lainnya. Contoh studi kasus di atas menunjukkan bahwa solusi yang disediakan Cloud selalu terintegrasi satu sama lain.

Jika ingin mendapatkan manfaat maksimal dari Hybrid Cloud Logs, sebaiknya gunakan Google Cloud. Kini, Anda bisa memilih layanan Google Cloud yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan melalui EIKON Technology, authorized partner Google untuk Indonesia. Klik di sini untuk mulai konsultasi dengan tim EIKON Technology!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments