Menyederhanakan Disaster Recovery dengan Cloud Spanner

Disaster recovery sama pentingnya dengan perlindungan data bagi aplikasi penting perusahaan. Perencanaannya harus mampu melindungi aplikasi (dan data di dalamnya) dari bencana alam serta insiden yang disebabkan oleh manusia, seperti pengiriman bug yang bisa menyebabkan timbulnya bad data. Bagaimana perencanaan disaster recovery yang ideal untuk mengatasi insiden?

RPO dan RTO

Photo Credit: Google Cloud Blog

Sebagai bagian dari rencana, pemilik aplikasi harus mempertimbangkan kedua RPO (Recovery Point Objective), yang berkaitan dengan usia data siap dipulihkan serta RTO (Recovery Time Objective), yang berhubungan dengan total waktu yang disiapkan untuk mengembalikan aplikasi setelah insiden.

Baca juga: Model Deployment Google Cloud untuk Cloud Spanner Emulator

Cloud Spanner CPU sebagai strategi disaster recovery

Cloud Spanner merupakan database relasional yang terkelola sepenuhnya dengan skala tak terbatas, konsistensi kuat, dan ketersediaan hingga 99,999%. Layanan ini menyediakan replikasi yang transparan dan sinkron di seluruh zona dengan konfigurasi regional. Juga, konfigurasi multi-region di seluruh region. Secara inheren, arsitektur Cloud Spanner mengatasi beberapa penyebab insiden yang harus diatasi oleh solusi disaster recovery konvensional.

Terlepas dari ketersediaan tinggi yang ditawarkan Cloud Spanner, pemilik aplikasi tetap membutuhkan perlindungan data. Sebab, masih ada kemungkinan kesalahan pengguna atau bug aplikasi yang dapat menyebabkan salah simpan nilai ke dalam database. Sebagai solusi, Cloud Spanner menawarkan backup/restore dan point-in-time recovery.

Optimalisasi backup Cloud Spanner

Pencadangan Cloud Spanner konsisten secara transaksional. Itu berarti, saat pencadangan dibuat, pencadangan menangkap konten database yang tepat (seperti timestamp pencadangan atau timestamp komit transaksi granularity mikrodetik). Arsitektur ini memastikan bahwa semua data terkait transaksi yang dilakukan disertakan dalam pencadangan.

Namun semua pembaruan sebagian yang masih terkait dengan transaksi tidak terikat dikecualikan. Pemulihan point-in-time memungkinkan pemulihan dari timestamp yang dipilih pengguna (dengan semantik yang sama sebagai cadangan).

Photo Credit: Google Cloud Blog

Katakanlah Anda punya database 10 TB yang mendukung suatu aplikasi penting perusahaan. Maka Anda bisa secara teratur mengambil cadangan sebagai bagian dari rencana disaster recovery. Di banyak sistem, mencadangkan database besar bisa makan waktu berjam-jam dan dapat meningkatkan beban CPU sehingga berdampak buruk.

Photo Credit: Google Cloud Blog

Cloud Spanner telah memecahkan masalah ini dengan CPU Optimized Backups. Dengan fitur ini, Cloud Spanner memisahkan sumber daya CPU yang digunakan untuk instances database pelanggan dari sumber daya CPU yang digunakan untuk pembuatan cadangan.

Keuntungan menggunakan Cloud Spanner CPU sebagai solusi disaster recovery

  • Pelanggan tak perlu lagi menyediakan kapasitas komputasi tambahan. Jadi, ruang kepala CPU bisa digunakan untuk pencadangan.
  • Beban CPU pada instances pelanggan karena pencadangan berkurang hampir nol. Artinya, tidak ada dampak buruk terhadap beban kerja produksi saat pencadangan.
  • Pekerjaan batch yang membuat cadangan dapat diskalakan secara independen dari jumlah server di instances pelanggan. Sistem file yang mendasarinya sangat terdistribusi dan memungkinkan bandwidth baca yang pada dasarnya tidak terbatas. Dengan CPU Optimized Backups, ukuran pekerjaan pencadangan dipisahkan menurut ukuran instances pelanggan, sehingga memungkinkan pencadangan untuk database besar mencapai ukuran yang sangat besar (berpotensi, ribuan mesin).

Hal lain yang perlu diperhatikan

Photo Credit: Freepik

Kinerja backup bergantung pada berbagai faktor, termasuk beberapa faktor khusus seperti detail skema. Oleh karenanya, tidak ada estimasi performa yang sangat spesifik. Meskipun begitu, diketahui bahwa sebagian besar pencadangan database biasanya selesai dalam waktu satu hingga dua jam (termasuk database berukuran ratusan TB).

CPU Optimized Backups melanjutkan tradisi inovasi teknis dalam perlindungan data Cloud Spanner dan pemulihan bencana. Fungsionalitas pemulihan yang ada memanfaatkan pencadangan per zona untuk mengaktifkan pemulihan cepat tanpa penyalinan data lintas zona. Point-in-time memungkinkan pemulihan yang fleksibel. Meski begitu, tidak ada perubahan harga pencadangan dengan CPU Optimized Backups.

Baca juga: Membongkar Mitos Seputar Cloud Spanner

Cloud Spanner merupakan database NewSQL yang menggabungkan skalabilitas dan ketersediaan tinggi NoSQL dengan model relasional, dukungan transaksional, dan SQL RDBMS. Arsitektur ini tersedia di Google Cloud Platform sejak tahun 2017 lalu.

Dengan menggunakan Google Cloud Platform, Anda pun bisa menikmati seluruh kemudahan Cloud Spanner dalam menyederhanakan disaster recovery plan. Lindungi keamanan data perusahaan Anda dari berbagai potensi risiko dengan Google Cloud. Dapatkan Google Cloud hanya di EIKON Technology, reseller resmi produk-produk Google untuk Indonesia. Untuk informasi selengkapnya, silakan klik di sini!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments