Mengintip 6 Titik Pengembangan Utama Google Cloud untuk Transformasi Database Masa Depan

Database operasional menyokong jalannya aplikasi yang paling penting. Memilih database operasional yang tepat bisa memberi pengalaman pelanggan yang lebih baik. Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh IDC memperkirakan bahwa perusahaan akan memperoleh lebih dari 25% pendapatan dari produk, layanan, dan pengalaman digital di tahun 2026, tapi hanya berlaku jika mereka menerapkan inovasi digital dengan tepat.

Database Google Cloud telah terbukti mampu memberikan kecepatan, skala, keamanan, dan keandalan tinggi. Andi Gutmans, GM dan VP of Engineering for Databases Google Cloud membagikan gambaran tentang pengembangan Google Cloud dalam menghadapi transformasi database di masa mendatang.

Enam titik pengembangan utama Google Cloud

Photo Credit: Google Cloud Blog

  • Keandalan dan ketersediaan

Model bisnis yang selalu aktif seperti sekarang membutuhkan aplikasi yang andal, terus tersedia, dan dapat diskalakan dengan lancar guna memastikan seluruh pengguna mendapat pengalaman positif.

Cloud-native database milik Google, Cloud Spanner, Cloud Bigtable, dan Firestore menawarkan service-level agreement (SLA) hingga 99,999%. Ketiganya juga menawarkan sharding otomatis, replikasi global zero-touch, dan pemeliharaan tanpa downtime.

  • Keamanan dan tata kelola

Photo Credit: DCStudio (Freepik)

Dengan meningkatnya pertumbuhan dan kompleksitas data serta serangan siber, keamanan dan tata kelola menjadi sangat penting, Itulah sebabnya Google Cloud menyediakan alat dan teknologi canggih untuk melindungi dan mengatur data Anda.

Semua data dalam Google Cloud dienkripsi secara otomatis saat transit dan saat istirahat. Database Google juga menawarkan otentikasi dan otorisasi standar dengan Identity and Access Management (IAM).

Baca juga: Alasan Mengapa BigQuery Connector For SAP Dapat Memperkuat Strategi Analitis Data Anda

  • Integrasi dengan ekosistem Google Cloud

Baik perusahaan besar maupun kecil pasti pernah menghadapi silo data yang menghambat operasi bisnis dan membatasi kemampuan untuk mengambil keputusan. Google Cloud menyediakan ekosistem layanan cloud unggul yang terintegrasi dan terpadu. Di dalamnya termasuk BigQuery, Google Kubernetes Engine, dan Cloud Functions yang memastikan pengguna dapat memecah silo operasional, membangun saluran data, dan mengambil keputusan bisnis yang lebih baik.

Google baru saja meluncurkan Datastream untuk mereplikasi dan menyinkronkan data di seluruh database serta aplikasi yang heterogen dan mendukung analitik real-time, replikasi database, juga arsitektur event-driven.

  • Tata kelola keuangan dan biaya

Gutmans menyebutkan bahwa seharusnya tidak diperlukan model perkiraan yang rumit untuk bisa mengetahui harga terbaik untuk layanan cloud. Pengguna juga semestinya tidak perlu berhadapan dengan risiko keuangan yang merugikan.

Dengan alasan itulah kemudian Google meluncurkan Bigtable Autoscaling yang dapat membantu pengguna menambah atau menghapus kapasitas cloud secara otomatis sebagai respons terhadap perubahan tuntutan beban kerja. Dengan begitu, pengguna hanya perlu membayar untuk kapasitas yang dibutuhkan.

  • Observability

Photo Credit: kroshka__nastya (Freepik)

Pengembang merupakan tulang punggung modernisasi aplikasi dan mereka harus bergerak cepat untuk membuat aplikasi yang lebih inovatif. Google telah berinvestasi dalam fitur observabilitas database seperti Cloud SQL Insights dan Key Visualizer untuk membantu pengembang mengatasi masalah pada performa database, semuanya tanpa biaya tambahan.

Tahun lalu, Google meluncurkan Cloud SQL Insights for PostgreSQL, sebuah tool sederhana dan terbuka yang membantu pengembang memahami dan mengoptimalkan performa Cloud SQL dengan cepat.

  • Migrasi

Gutmans menambahkan bahwa Google juga berfokus pada penyederhanaan proses migrasi ke cloud karena hingga saat ini migrasi tanpa tool yang tepat sangatlah rumit. Database Migration Service (DMS) adalah layanan yang mudah digunakan untuk membuat migrasi ke Cloud SQL lebih cepat, lebih dapat diprediksi, dan lebih andal.

Lebih dari 85% proses migrasi yang menggunakan DMS berlangsung dalam waktu kurang dari satu jam. DMS saat ini mendukung database MySQL dan PostgreSQL, dengan dukungan untuk migrasi SQL Server yang akan segera hadir.

Photo Credit: Rawpixel

Pada kesempatan yang sama, Gutmans juga memperkenalkan Database Migration Program. Program ini dirancang untuk membuat pengalaman migrasi Anda menjadi cepat, mudah, dan hemat biaya. DMP juga memungkinkan pengguna untuk mendapatkan penilaian, tools, dan resources dari jaringan mitra teknologi database Google.

Baca juga: Mengenal Cloud IDS, Sistem Deteksi Ancaman Keamanan Jaringan dari Google

Untuk menikmati berbagai kemudahan dari inovasi transformasi database Google Cloud, Anda bisa mulai menerapkan Cloud sebagai dukungan teknologi. EIKON Technology siap membantu proses migrasi Anda dengan Google Cloud secara komprehensif, mulai dari perencanaan hingga penerapan. Untuk mulai konsultasi dengan tim EIKON Technology, silakan klik di sini!  

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments