Menghemat Biaya Workload Proyek Google Cloud dengan Dukungan VM Spot

Menjelang akhir bulan Mei 2022 ini. Google mengumumkan ketersediaan umum untuk penerapan VM Spot pada proyek Google Cloud Anda. Lebih lengkap mengenai perilisan ini dapat Anda simak di sini.

Aplikasi modern seperti layanan mikro, containerized workloads, dan aplikasi skalabel horizontal dirancang untuk tetap bertahan bahkan ketika mesin yang mendasarinya tidak. Arsitektur ini memungkinkan Anda memanfaatkan Spot VM untuk mengakses kapasitas dan menjalankan aplikasi dengan harga murah. Google Cloud memperkirakan, penghematan bisa mencapai 60 – 91% dari harga VM on-demand dengan VM Spot.

Untuk semakin mempermudah penggunaan VM Spot, Google Cloud juga menyertakan dukungan Spot VM dalam berbagai alat. Apa saja? Mari simak penjelasannya berikut.

Google Kubernetes Engine (GKE)

Containerized workloads sering kali cocok untuk VM Spot karena umumnya tidak memiliki status dan toleran terhadap kesalahan. Google Kubernetes Engine (GKE) menyediakan orkestrasi container.

Dengan dukungan untuk VM Spot, Anda bisa gunakan GKE untuk mengelola VM Spot agar lebih hemat biaya. Pada klaster yang menjalankan GKE versi 1.20 dan yang lebih baru, fitur kubelet graceful node shutdown diaktifkan secara default, memungkinkan kubelet untuk mengetahui pemberitahuan preemption, menghentikan Pod yang berjalan pada node dengan mulus, memulai ulang Spot VM, serta menjadwal ulang Pod.  

Baca juga: Cost Estimator: Fitur Baru GKE untuk Perkiraan Biaya Yang Lebih Akurat

Terraform

Photo Credit: Rawpixel

Terraform memudahkan pengelolaan infrastruktur sebagai kode. Dukungan Spot VM kini tersedia untuk Terraform di Google Cloud. Menggunakan template Terraform untuk menerapkan dukungn Spot VM di seluruh lingkungan Anda, termasuk jaringan, disk, dan akun layanan. Dukungan ini akan menghasilkan peningkatan penerapan yang berkelanjutan.

Terraform bekerja lebih baik bersama GKE untuk mendefinisikan dan mengelola kumpulan node secara terpisah dari bidang kontrol klaster. Kombinasi ini akan meningkatkan sumber daya komputasi Anda sekaligus mengizinkan GKE menangani penskalaan dan pemulihan otomatis untuk agar VM memadai setelah preemption.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Google Cloud VMware Engine Adalah Solusi VMware Terbaik

Slurm

Photo Credit: standret (Freepik)

Slurm merupakan salah satu pengelola beban kerja HPC (high-performance computing) dengan format open-source terkemuka. Produknya bahkan diterapkan pada superkomputer TOP 500 di seluruh dunia. Selama lima tahun terakhir, Google telah bekerja dengan SchedMD, perusahaan di balik Slurm, untuk merilis versi Slurm yang terus ditingkatkan di Google Cloud.

SchedMD baru-baru ini merilis skrip Slurm untuk Google Cloud terbaru. Skrip ini bisa Anda temukan di platform Google Cloud Marketplace serta repositori GitHub milik SchedMD. Versi terbaru Slurm untuk Google Cloud ini telah menyertakan dukungan untuk Spot VM melalui Bulk API. Anda dapat membaca lebih lanjut tentang perilisan ini di blog Google Cloud.

Baca juga: Cara Membangun Data Mesh di Google Cloud Dengan Dataplex

Dukungan VM Spot pada proyek Google Cloud memungkinkan Anda untuk bsia menghemat lebih banyak biaya. Terlebih kini beberapa platform juga sudah menyediakan dukungan tersebut, misalnya GKE dan juga Terraform.

Google Cloud menyediakan solusi yang menyeluruh dan tentunya efisien untuk berbagai proyek komputasi Anda, terutama untuk proyek skala besar. Jika Anda masih merasa ragu, kami dari EIKON Technology menyediakan konsultasi pra-instalasi Google Cloud. Kami akan mencarikan solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.

EIKON Technology merupakan authorized reseller yang ditunjuk oleh Google untuk mendistribusikan produknya di Indonesia. Seluruh solusi yang kami tawarkan, termasuk Google Cloud, dipastikan memiliki lisensi resmi dan bergaransi. Untuk menanyakan informasi mengenai Google Cloud serta implementasinya, silakan hubungi kami di sini.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments